Pages

Subscribe:

Sabtu, 24 Desember 2011

Pak SBY, Berantas Koruptor !!!

Kasus korupsi hingga kini masih marak terjadi dikalangan pejabat atau petinggi Negara. Pelakunya pun berfariasi, mulai pejabat tertinggi hingga yang kelas bawahan, seperti Kades, Camat, serta sebangsanya. Seolah hobi baru para pejabat adalah korupsi.

Nah, betapa rakyat tak marah ataupun geram dengan perlakuan bejat para pemimpin mereka itu. Uang yang dikorup untuk keperluan baik pribadi atau keluarga mereka tersebut adalah uang rakyat, dari hasil pemungutan pajak dan untuk perawatan, pembenahan dan lain sebagainya.

Kalo sudah begitu, imbasnya tidak hanya kepada rakyat saja. Contohnya Sat Pol. PP salah satu Satuan Penertib Negara, seperti yang diberitakan (Jawa Pos, 06/05) kemarin, kesulitan menertibkan reklame, baliho, maupun sponsor karena harus cekcok dulu dengan pemilik yang belum bayar pajak untuk perpanjangan masa berlaku. 

Betapa tidak alot untuk  sekedar membayar pajak (bagi orang mampu/Perusahaan), wong uang yang akan bayarkan juga ujung-ujungnya  menjadi korban para tikus-tikus Negara. Dan itu sudah menjadi rahasia umum Negara Indonesia tercinta.

Hal lain akibat kerakusan dan keserakahan koruptor bukan hanya mengenai pelanggaran peraturan-peraturan atau perundang-undang yang telah berlaku. Namun, keselamatan rarusan jiwa rakyat Indonesia menjadi taruhannya. Lihat saja proyek Jalan Raya, Jembatan, dan lain-lain yang menjadi sarana masyarakat sama sekali tak sempurna pelaksanaannya, bukan karena apa, tak lain karena ulah penggila harta dan jabatan yang menggerogoti dananya, hingga mengharuskan para pekerja menggarapnya dengan bahan yang tak sempurna pula.

Parahnya lagi, seiring berjalannya waktu, mereka semakin berani dan seolah tak takut dengan hukum. Lihat saja satu demi satu kecelaan yang terbongkar di gedung-gedung dewan. Salah satunya adalah (yang paling parah) Makelar Kasus atau lebih dikenal dengan sebutan Markus. Hukum dan undang-undang Negara mereka permainkan dan diperjual belikan hanya untuk keperluan pribadi saja. Mereka membawa kabur yang juga bisa dikatakan mencuri uang rakyat dengan santainya menikmati semua itu tanpa harus berurusan dengan KPK, Polisi, atau apalah yang menjadi Pemburu mereka.

Mereka yang menguras beratus-ratus juta, bahkan hingga bermilyar dan bertriliun-triliun uang lolos dari kursi persidangan dengan cara bagi hasil dengan Makelar-Makelar kasus tersebut. Apa sih sebenarnya mau mereka itu ? Mereka mencalonkan diri dengan bekal dan biaya yang tak sedikit sebenarnya ingin memakmurkan dan mensejahterakan rakyat atau justru hanya memburu uang rakyat belaka?

Sampai kapan Negara yang mulai berkurang para penduduk yang menaruh hati dan cintanya jatuh dalam keterpurukan ini ? Sampai kapan para koruptor berbuat seperti itu ? 

Entahlah, akhir zaman sudah mulai menunjukkan wajahnya. Kiamat-kiamat kecil telah terjadi di mana-mana. Semoga saja dalam waktu dekat ini, seiring mulai terungkapnya Makelar Kasus di gedung Dewan, menjadi awal Indonesia kembali bankit menuju kejayaan, Kemakmuran, dan Kesejahteraan. Hidup Indonesia, Brantas Koruptor, Dan Sejahterakan Rakyat !!!