Pages

Subscribe:

Kamis, 07 Januari 2010

Gus Dur wafat, Salafiyah adakan Tahlil bersama

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Indonesia berkabung, kabar wafatnya tokoh berpengaruh serta ulama besar KH. Abdurrahman Wahid ternyata juga langsung terdengar santri pesantren Salafiyah. Kabar itu terdengar ketika para santri yang sedang nongkrong di depan Lab (laboratorium komputer). Seperti biasa, sehabis jama’ah Isya’ warnet Salafiyah yang berada di Laboratorium Komputer milik pondok di penuhi oleh para santri yang kepingin mengetahui informasi dunia luar pesantren melalui internet.


Nah, kebetulan ada salah satu santri yang hobi mengakses berita harian menemukan berita bahwa mantan Presiden RI itu meninggal dunia. Menurut berita yang tertulis, bahwa Gus Dur meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada pukul 18.45 bertepatan tanggal 30 Desember 2009 atau sehari sebelum pergantian tahun baru Masehi, dan kabar tersebut di benarkan oleh Yenny Abdurrahman yang tak lain adalah putri Gus Dur.

Mendengar kabar tersebut, ketua pondok pesantren Salafiyah, Abdul Kholiq langsung mengumpulkan beberapa santri di mushollah untuk mengadakan tahlil dalam rangka turut belasungkawa atas wafatnya ulama’ dari kota Jombang tersebut. Tidak semua santri di kumpulkan di musholah, hanya sebagian saja, yakni dari tingkatan Tsanawiyah dan Aliyah. Karena, saat itu jam muthola’ah (jam belajar) sedang berlangsung. Tidak ingin mengganggu santri belajar, maka ketua pondok memutuskan untuk mengumpulkan sebagian santri dari tingakatan Tsanawiyah dan aliyah, serta beberapa ustadz yang sedang bermalam di pondok.

Dalam acara sederhana tersebut terlihat empat wartawan dari stasiun televisi swasta ANTV dan Indosiar. Melihat wartawan berdatangan, semula santri yang hanya mengintip dari jendela kelas masing-masing, banyak yang mendekat ke bibir mushollah untuk menyaksikan proses peliputan yang dilakukan oleh wartawan, mandar aku kenek suting lan mlebu tv rek! Ungkap Mahmudin (santri asal desa Raci-Pasuruan) yang saat itu mengikuti acara tahlilan. Tahlilan ini berlangsung sekitar kurang lebih setengah jam, dan acara yang digelar tersebut terlihat begitu khusyu’ dan penuh hikmat. (H-di)

0 komentar:

Posting Komentar

Kalau anda ingin Ngasi "Comment" jangan baik atau buruknya sesuatu, tapi kasihlah komentar keduanya.