Pages

Subscribe:

Sabtu, 25 Juli 2009

Sudah Wafat, Masih Bangun Pesantren

Kalau membaca judul di atas, kayaknya yang bisa mengalaminya pasti hanya orang tertentu dan mempunyai keistimewahan tersendiri. Ya, bisa dipastikan orang tersebut adalah hamba Allah yang mendapatkan nilai lebih dari-Nya.

Mungkin anda sekalian pernah mendengar cerita tentang kyai Abdul Hamid Pasuruan? Kyai yang memiliki akhlaq sangat mulia dan sopan dalam bermasyarakat ini mulai beliau hidup hinga wafat sekalipun terus menjdai panutan dan figur bagi penduduk tanah Jawa khususnya masyarkat Pasuruan.

Minggu, 12 Juli 2009

Rambut Panjang, Sekarat, Tidak Bisa Baca Syahadat

Selain terkenal akan akhlaq atau prilakunya, kyai Hamid juga terkenal dengan “kekeramatannya” Atau karamah nya. Banyak orang yang datang untuk minta bantuan beliau, dari yang urusan pribadi, keuangan, samapai kematian pun ada yang mengadu kepada beliau. Beliau sangat dicintai oleh masyarakat. Karena dalam urusan menolong beliau tidak memandang bulu. Jadi kalaupun yang meminta bantuan kepada beliau itu tentang kematian, orang tersebut tidaklah malu. Berikut kisahnya.

Rabu, 08 Juli 2009

Yang Enak Untukku, dan Yang Tidak Enak Untukmu

Kyai Hamid, beliau adalah seorang ulama’ yang memiliki budi pekerti yang baik serta figur masyarakat yang terkenal wara’. Hal ini banyak diakui ulama’ kala itu, salah satunya adalah kyai Mas Imam bin Thohir. Tatkala beliau berkunjung ke rumah kyai Hamid, beliau tak kunjung keluar hingga beberapa jam, dan beliau sempat berguman: “aku kalah ambek romo yai” (Saya kalah dengan romo yai [kyai hamid]). Maksud dari ucapan beliau yaitu, kalah dalam segi perilaku wara’, karena memang kyai mas Imam kala itu juga terkenal ulama’ yang wara’. Selain akan akhlaq beliau yang baik dan jarang sekali ditemui di banyak orang, salah satu sifat yang menonjol yang beliau miliki yaitu sifat tawadlu’. Dan kisah di bawah ini adalah cerita tentang ketawadlu’an beliau.

HALUS SAAT MENGINGATKAN

“Romo yai iku ngga’ seneng le’ santri iku macem-macem” (Kiai Hamid itu tidak suka kalau ada santrinya yang macem-macem), ucap Ust. Kholil Nur. Apabila ada santri beliau melakukan atau membeli sesuatu yang beliau “nggak kerso” (tidak di sukai), beliau menegor atau mengingatkan orang tersebut dengan cara yang halus pula. Sehingga orang yang sedang ditegor atau diingatkan oleh beliau tidak merasa di nasehati. Berikut sedikit cerita tentang cara beliau menegor salah satu santri nya.

Ucapan Yang Bersamaan Dengan Takdir Allah

Kyai Hamid adalah salah satu (a’bed) atau hamba Allah yang sangat dekat dengan-Nya. Beberapa karomah yang keluar dengan tanpa disengaja, adalah salah satu tanda bahwa beliau telah di angkat-Nya sebagai seorang wali. Jadi setiap beliau berdo’a pasti terlihatlah Ars’y tepat di depan matanya. Dan Allah pastilah akan mengabulkan Do’a hambanya yang sangat bertaqwa kepada-Nya dengan dalam kurung waktu yang dekat. Begitu juga dengan takdr-takdir Allah yang sudah tertulis. Orang-orang pilihan seperti kyai hamid pasti akan mendapatkan “Bocoran” akan terjadinya sesuatu atau di hari yang akan datang atau di masa yang akan datang. Misalkan besok akan terjadi sesuatu kepada fulan, baik-buruknya takdir Allah yang telah di”bocorkan” kepadanya biasanya dikabarkan kepada sifulan tadi. Tapi tidak langsung mengatakan kalau besok, misalnya, dia akan dapat mobil, atau akan kecelakaan. Tapi dengan-dengan petunjuk-petunjuk agar bersyukur atas nikmat-Nya, jika baik, dan bersabar dengan cobaan-cobaan yang di berikan Allah kepadanya, jika itu sebuah musibah atau cobaan. Dan berikut sebuah cerita yang patutu kita simak.

Kemakrifatan Kyai Abd. Hamid Pasuruan

لا يعرف الولىّ الا الولىّ

“Tidak ada yang bisa mengetahui seorang Wali, kecuali (orang) tersebut juga seorang Wali.” Begitulah Maqolah (perkataan) yang menerangkan tentang Wali.


Kita sering mendengar kataWali, lalu apakah Wali itu? Kata "Wali" dalam Bahasa Arab berarti yang menolong, yang dicintai, yang dilindungi. Dan dalam dunia sufi kata Wali tersebut diartikan orang yang suci, yang mempunyai akidah yang benar dan yang selalu menjalankan Amal Saleh serta selalu mengikuti Sunnah Rasulallah SAW. Dalam kitab Sirajul Tholibin dijelaskan:

Terbebas Dari Perampokan Berkat “Salam”

Kyai Hamid dimata masyrakat, terkenal akan akhlaq atau perilakunya. Kepada siapapun beliau bersopan santun. Baik kepada keluarga sendiri ataupun kepada para santri, lebih-lebih kepada para tetangganya. Beliau juga mengamalkan pesan Nabi Muhammad SAW, yaitu mengucapkan salam, kepada sesama orang muslim dimanapun dan kapanpun beliau berada.

Selasa, 07 Juli 2009

BERCANDAPUN MENJADI SUNGGUHAN

Kyai Hamid, adalah salah satu dari beberapa wali (kekasih) Allah SWT yang pernah menjadi sumber rujukan penduduk Pasuruan untuk menyelesaikan berbagai problema kehidupan. Beliau sangat menjaga sopan santun kapanpun, dimanapun, dan di hadapan siapapun. Beliau sangat mencotoh perilaku (Akhlaq) nabi besar Muhammad SAW. Maka tak ayal jika beliau adalah menjadi makhluk pilihan Allah SWT, serta mendapatkan gelar waliyullah (kekasih Allah). “Apabila seseorang telah menjadi kekasih Allah, maka segala kebutuhannya akan di penuhi oleh Allah SWT. Dan juga, kalau berdo’a, bisa melihat Ar’s (dalam artian, bisa langsung di kabulkan oleh Allah)”tutur salah satu Ulama’. Jadi apabila beliau berdo’a maka besar kemungkinan langsung di sembadani (diterima) oleh Allah. Sehubungan dengan sering terkabulnya do’a beliau (KH. Hamid), ada satu cerita menarik yang patut kita simak.