Pages

Subscribe:

Minggu, 12 Juli 2009

Rambut Panjang, Sekarat, Tidak Bisa Baca Syahadat

Selain terkenal akan akhlaq atau prilakunya, kyai Hamid juga terkenal dengan “kekeramatannya” Atau karamah nya. Banyak orang yang datang untuk minta bantuan beliau, dari yang urusan pribadi, keuangan, samapai kematian pun ada yang mengadu kepada beliau. Beliau sangat dicintai oleh masyarakat. Karena dalam urusan menolong beliau tidak memandang bulu. Jadi kalaupun yang meminta bantuan kepada beliau itu tentang kematian, orang tersebut tidaklah malu. Berikut kisahnya.


Pada waktu beliau masih ada, ada lelaki yang tergolong masih muda, kira-kira umur 24 tahunan. Dia sangat suka sekali memelihara rambut. Waktu itu, rambutnya terurai sampai ke bahu. 

Ketika kyai hamid sedang bersantai diberanda kediaman beliau, ada seseorang yang datang matur kepada beliau: “yai . . . kulo nyuwun tolong. Putro kulo sekarat tapi di tuntun maos syahadat, mboten saget.”. kyai saya minta tolong. Anak saya sekarat, tapi dituntun untuk mebaca syahat dia tidak mampu. Adu seorang bapak dengan berlinang air mata. Lalu kyai hamid memanggil Mss’ud, salah satu santri beliau, untuk menemani beliau ke rumah orang tadi yang tidak jauh dari kediaman beliau.

Sampainya di rumah orang tadi, kyai Hamid langsung di hadapkan ke sesosok anak muda yang sedang sekarat oleh bapak tadi. Pandangannya langsung tertuju pada rambut anak muda tersebut yang sampai sebahu. Karena memang kyai hamid tidak suka kalau ada orang laki-laki yang memelihara rambut yang tidak semestinya, juga kalau ada anak yang memelihara kuku. Apalagi santri beliau. Alasan beliau adalah, karena rasulullah tidak demikian. Mala rasulullah tidak suka orang yang demikian.

“tolong jepe’no gunting age. Iki le’ rambute diketok, insya allah iso di tuntun moco syahadat. Polae rambute iki kedawan”. Tolong ambilkan gunting. Ini kalau rambutnya dipotong, insya allah bisa dituntun kembali membaca syahadat. Karena memang rambutnya terlalu panjang. Pinta kyai pada bapak tadi. Sang bapak langsung melesat mengambil gunting. Setelah memeberikannya, tampak kyai sedang memotong rambut si anak tadi.

Setelah memotong rambut sesuai yang semestinya, yang diajarkan oleh baginda nabi, anak tadi langsung dituntun membaca syahadat. Alhamdulillah, dia langsung bisa baca syahadat. Dan tak lama setelah kyai pamitan pulang, anak tersebut langsung di panggil oleh allah SWT. Innalillahi wainnailaihi roojiun.

Demikian sekelumit cerita yang insya allah kita semua dapat mengambil hikmahnya. Semoga kita senantiasa dilindungi oleh allah dan mati dengan khusnul khotimah. Amin . . . (hadi)

Sumber : Ust. Mas’ud Wira’i


0 komentar:

Posting Komentar

Kalau anda ingin Ngasi "Comment" jangan baik atau buruknya sesuatu, tapi kasihlah komentar keduanya.