"Uthlubul 'ilma
fariidhotun 'alaa kulli muslimin (qiila) wa muslimaatin"
Menuntut
ilmu itu wajib hukumnya bagi seluruh orang Muslim.
Sedari
dulu orang Islam terkenal akan keilmuannya. Bahkan menjadi pelopor di berbagai
bidang ilmu pengetahuan. Saat islam mulai menyebar di benua biru, tepatnya di
daratan Spanyol, kegemilangan umat islam di pentas sejarah dunia mulai muncul. Tokoh-tokoh
Cendekiawan maupun Ilmuan Muslim banyak dilahirkan di sana. Tokoh-tokoh
tersebut bagai rumput yang bercokol lebat di ladang. Seperti Ibnu Rusyd (Averoes)
yang terkenal sebagai bapak Ilmu Filsafat. Ibnu Sina (Avecenna) yang hingga saat ini karyanya dipakai di seluruh belahan dunia
sebagai dasar Ilmu Kedokteran, dan juga masih banyak lagi ilmuan muslim
lainnya.
Namun, sangat disayangkan Umat Islam membelah semangatnya untuk
mencari Ilmu. Umat Islam saat ini cenderung pilah-pilih dalam hal
keilmuan. Lebih condong dan memilih ilmu yang menurutnya layak dijalankan untuk
kepentingan duniawi saja.
***
Dewasa
ini, ilmu adalah kebutuhan Primer untuk mengarungi samudera kehidupan. Tapi,
manusia sekarang seakan membelah ilmu menjadi dua bagian; ilmu dunia dan ilmu
akhirat. Tak ada upaya untuk mengimbangi ilmu satu sama lain.
Inilah
yang dinamakan dengan Dikotomi Ilmu yang kala itu menghancurkan peradaban Islam
di daratan Negeri Matador. Ironisnya, tahun yang demikian tersebut, tetap saja
terjadi dan berlanjut hingga saat ini.
Mencari
ilmu agama, terutama ilmu fiqh memang Fardlu Ain hukumnya. Karena fiqh
akan mengantarkan kita kepada tata cara ibadah yang baik dan benar. Namun kita
juga jangan sampai mengesampingkan disiplin ilmu lainnya. Seperti Ilmu
Kedokteran, Astronomi, Matematika dan berbagai ilmu yang lainnya, sebagai
penyeimbang atas ilmu satu sama lain.
Menurut
Al-Ghazali, mempelajari ilmu-ilmu tersebut hukumnya adalah Fardhu Kifayah.
Misalkan, di sebuah daerah tidak terdapat satu pun penduduknya yang menguasai Ilmu
Kedokteran, maka berdosalah semua penduduk di daerah tersebut.
Junjungan
kita nabi muhammad saw beraabda :
"Man
araada dunya fa'alaihi bil'ilm, wa man araada akhirah fa'alaihi bil'ilm wa man
araada humaa fa'alaihi bil'ilmi"
(Barang
siapa yang ingin meraih dunia maka raihlah dengan ilmu, barang siapa ingin
meraih akhirataka raihlah dengan ilmu dan barang siapa ingin meraih ke duanya
maka raihlah dengan ilmu)
Dawuh Kanjeng
Nabi ini sangat jelas sekali jika pada dasarnya ilmu adalah satu kesatuan yang
tidak dapat dipisah satu sama lain. selain itu mengkolaborasikan ilmu juga akan
berdampak luarbiasa. Bisa dibayangkan, apabila seorang Pengusaha menerapkan Hadits
di atas. Dengan Ilmu Management Bisnis yang tepat, perusahaannya dapat berjalan
dengan baik. Dan dipandu dengan Ilmu Jual Beli sebagaimana yang diajarkan dalam
islam agar terhindar Ghurur dan Riba. Bukankah ini luar biasa? Sukses
di Dunia, sukses pula di Akhirat!
Qul
hal yastawilladzina ya'lamuuna walladzina laa ya'lamuun ??? Waalahu A'lam.
( Penulis : M. Nur Zaini )
0 komentar:
Posting Komentar
Kalau anda ingin Ngasi "Comment" jangan baik atau buruknya sesuatu, tapi kasihlah komentar keduanya.