Pages

Subscribe:

Senin, 17 Agustus 2015

Kolaborasikan Ilmumu, Agar Selamat Akhiratmu

"Uthlubul 'ilma fariidhotun 'alaa kulli muslimin (qiila) wa muslimaatin"
Menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi seluruh orang Muslim.
Sedari dulu orang Islam terkenal akan keilmuannya. Bahkan menjadi pelopor di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Saat islam mulai menyebar di benua biru, tepatnya di daratan Spanyol, kegemilangan umat islam di pentas sejarah dunia mulai muncul. Tokoh-tokoh Cendekiawan maupun Ilmuan Muslim banyak dilahirkan di sana. Tokoh-tokoh tersebut bagai rumput yang bercokol lebat di ladang. Seperti Ibnu Rusyd (Averoes) yang terkenal sebagai bapak Ilmu Filsafat. Ibnu Sina (Avecenna) yang hingga saat ini karyanya dipakai di seluruh belahan dunia sebagai dasar Ilmu Kedokteran, dan juga masih banyak lagi ilmuan muslim lainnya.

Namun, sangat disayangkan Umat Islam membelah semangatnya untuk mencari Ilmu. Umat Islam saat ini cenderung pilah-pilih dalam hal keilmuan. Lebih condong dan memilih ilmu yang menurutnya layak dijalankan untuk kepentingan duniawi saja.
***
Dewasa ini, ilmu adalah kebutuhan Primer untuk mengarungi samudera kehidupan. Tapi, manusia sekarang seakan membelah ilmu menjadi dua bagian; ilmu dunia dan ilmu akhirat. Tak ada upaya untuk mengimbangi ilmu satu sama lain.

Inilah yang dinamakan dengan Dikotomi Ilmu yang kala itu menghancurkan peradaban Islam di daratan Negeri Matador. Ironisnya, tahun yang demikian tersebut, tetap saja terjadi dan berlanjut hingga saat ini.
Mencari ilmu agama, terutama ilmu fiqh memang Fardlu Ain hukumnya. Karena fiqh akan mengantarkan kita kepada tata cara ibadah yang baik dan benar. Namun kita juga jangan sampai mengesampingkan disiplin ilmu lainnya. Seperti Ilmu Kedokteran, Astronomi, Matematika dan berbagai ilmu yang lainnya, sebagai penyeimbang atas ilmu satu sama lain.
Menurut Al-Ghazali, mempelajari ilmu-ilmu tersebut hukumnya adalah Fardhu Kifayah. Misalkan, di sebuah daerah tidak terdapat satu pun penduduknya yang menguasai Ilmu Kedokteran, maka berdosalah semua penduduk di daerah tersebut.
Junjungan kita nabi muhammad saw beraabda :
"Man araada dunya fa'alaihi bil'ilm, wa man araada akhirah fa'alaihi bil'ilm wa man araada humaa fa'alaihi bil'ilmi"
(Barang siapa yang ingin meraih dunia maka raihlah dengan ilmu, barang siapa ingin meraih akhirataka raihlah dengan ilmu dan barang siapa ingin meraih ke duanya maka raihlah dengan ilmu)
Dawuh Kanjeng Nabi ini sangat jelas sekali jika pada dasarnya ilmu adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisah satu sama lain. selain itu mengkolaborasikan ilmu juga akan berdampak luarbiasa. Bisa dibayangkan, apabila seorang Pengusaha menerapkan Hadits di atas. Dengan Ilmu Management Bisnis yang tepat, perusahaannya dapat berjalan dengan baik. Dan dipandu dengan Ilmu Jual Beli sebagaimana yang diajarkan dalam islam agar terhindar Ghurur dan Riba. Bukankah ini luar biasa? Sukses di Dunia, sukses pula di Akhirat!
Qul hal yastawilladzina ya'lamuuna walladzina laa ya'lamuun ??? Waalahu A'lam.
( Penulis : M. Nur Zaini ) 

0 komentar:

Posting Komentar

Kalau anda ingin Ngasi "Comment" jangan baik atau buruknya sesuatu, tapi kasihlah komentar keduanya.