Pages

Subscribe:

Kamis, 15 April 2010

Hancurkan dan Segera Mulailah !

Siapapun yang gamang alias ragu-ragu ketika hendak mencoretkan sesuatu di kertas (nulis maksudnya), sebenarnya orang tersebut sedang terkurung dalam ruangan bertembok. Apesnya lagi, tembok yang mengurungnya tersebut besar nan tinggi. Sangat tidak mungkin untuk dipanjat. Apa lagi dilompati. Lalu, tak ada jalan keluar lain kalau ingin bebas darinya kalau tidak menghancurkan dan menyingkirkannya.

Namun, gambaran tembok di atas bukanlah menjelaskan keadaan penjara bertembok di benteng-benteng peninggalan belanda. Juga bukan gambaran keadaan LP Cipinang, tempat para Nara Pidana menjalani hukumannya. Tembok-tembok itu sebenarnya gambaran kegamangan demi kegamangan yang timbul di hati kita. Joni L Efendi, dalam bukunya “Writing Donut’s”, yang diternitkan oleh Buku Biru 2009, menerangkan tembok-tembok tersebut terdiri atas enam hal pokok permasalahan.
Pertama, Takut Ditolak. Jika kalian yang sudah terjun ke dunia jurnalistik pastilah timbul rasa ingin mengirim naskah, baik berupa cerpen, esai, opini, atau tulisan lepas lainnya, ke beberapa media cetak. Tapi, mentalmu lebih dulu ciut untuk mengirimkan naskahmu ke Jawa Pos, karena perasaan takut ditolak tersebut.
Menurut Bapak Imron Rosyidi, selaku pembimbing Jurnalistik ponpes Salafiyah mengatakan ; “redaktur Jawa Pos mengatakan ; kalau orang mengirim naskah kepada kami (Redaksi Jawa Pos) untuk ke-sepuluh kalinya, dan ditolak. Itu biasa. Namun, jika naskahnya yang ke-sebelas diterima, itu baru luar biasa”. Kira-kira begitulah yang dikatakan Ustadz yang masih aktif sebagai Staf Pengajar Madrasah Aliyah Salafiyah tersebut. So, kamu masih bisa membuang perasaan tersebut dengan mengirimkan karya-karyamu ke redaksi mading OSMAS terlebih dahulu. Dijamin gak bakalan ada yang nolak. Dan pasti banget di terbitin di Edisi selanjutnya. Ya, itung-itung mengasah kemampuan nulis juga.
Kedua, masih menurut Joni L Efendi. Penyakit yang sering timbul dari orang yang hendak menulis adalah Nggak PD (Percaya Diri). Jika di jiwamu tertanam ke-PD-an yang luar biasa huebatnya, dijamin gak ada yang mencomooh kamu, ketika tulisan tulisan kamu terdapat satu, dua kesalahan yang tabu terjadi bagi para penulis pemula. Ketika mereka, bilang, ya cuek aja !!! gitu aja kok repot. Lagian nih ya, belum tentu mereka yang meledek kita tersebut bisa berkarya sebagus dan seindah karangan kita.
Ketiga, adalah Terlalu Membesar-Besarkan Masalah. Siapa bilang jadi penulis sulit, Gampang kok ! kata siapa kalau nggak berbakat atau punya bakat nulis, tak bisa jadi penulis ? saya berani katakan ; “masa bodoh dengan bakat !!!”. Asal kita rajin, pantang menyerah, sabar, ikhlas, terus berlatih untuk menekuni dunia ini, tak ada alasan untuk tidak menjadi penulis hebat ! Nggak percaya !!?? buktikan ! So, buang jauh-jauh kata Bakat tersebut. Jangan biarkan dia menjadi pengahalang bagi kita untuk memulainya. Toh bakat itu masih bisa dicari, diasah, dan munculkan.
Keempat, kelima, adalah dua masalah yang hampir sama. Takut Dibilang Jelek atau Kepingin Langsung Sempurna. Untuk yang ke-4 gampang saja, katakan saja kepada sang komentator, “EGP (Emang Gue Pikirin) !!!”.
Dan untuk mengatasi masalah yang kelima. Saya katakana ; “Semuanya itu butuh proses dan metamorfosis !”. Habiburrahman el-Shirozy saja tuh, juga mengalami yang namanya proses, dan proses yang di jalani Kang Abik tersebut juga terbilang lama, penuh cobaan dan rintangan. Dalam buku Fenomena Ayat-Ayat Cinta, yang di tulis oleh adik kandung Kang Abik, menerangkan ; pada waktu istirahat seusai kecelakaan ketika hendak mengajar, yang menyebabkan patah tulang di kaki, pada waktu itu pula lah terngaung dalam pikiran Kang Abik untuk menciptakan sang Fenomenal Ayat-Ayat Cinta. Dan dalam keadaan itulah proses penciptaan novelnya berjalan. Jadi sekali lagi, tak ada yang Instan untuk yang namanya terkenal dan mempunyai tulisan yang berkualitas. Semua butuh pengorbanan dan banyak sekali rintangan. Tapi ingat ! jangan jadikan semua itu penyebab surutnya semangatmu.
Dan yang terakhir, yang keenam, hanya masalah Usaha Kita dalam mendalami dan menekuni dunia Tulis menulis itu sendiri. Semua kesuksesan yang tercipta di dunia ini terlahir dari usaha yang begitu meletihkan dan juga pengorbanan yang tak sedikit. Kesabaran, keuletan, ketekunan, kegigihan, ketahanan banting, dan yang terpenting keikhlasan, harus tumbuh dalam jiwa kamu. Karena dengan jalan itulah Allah akan memberikan kesuksesan kepada kita untuk menjadi penulis hebat. Amin.
Maka dari itu, hancurkan tembok-tembok masalah di atas, dan melangkahlah sekarang juga! sekali lagi sekarang juga ! saya ulangi sekali lagi SEKARANG JUGA !!! jangan nunggu bentar lagi, nanti, besok, lusa, tiga hari lagi, mingu depan, bulan depan. Ntar malah nyampek ke tahun depan lagi mulai nulisnya. Kan nunda-nunda itu nggak baek. So, siapkan pena, kertas kosong, lalu mulailah mencorat-coret kertas itu.

3 komentar:

  1. wah,,,
    jadi pelopor dunia jurnalistik juga tho.. aku pikir isinya curhatan ternyata,,,, salut ah,,
    jadi mindernih.. eh aku memfolow .. kamu juga follow balik donk,,

    BalasHapus
  2. oyah kamu kan nanya masalah muslimah berjilbab yang berani ciuman di tempat umum ato sepi..
    itu namanya bukan muslimah sejati, apalagi kalo diya berjilbab, yah itu artinya jilbabnya belum bisa memjadi cerminan di dirinya untuk menjauhi maksiat, alasanya 1 diya make jilbab bukan dari hatinya,,,tapi entah katena apa.... ?

    BalasHapus
  3. baru tau nih,kalo dah yang komment.

    maklum,sibuk dFB thog ... he he he ...

    aku juga udah nge-Follow uhkti kOk ...


    MMm,,jadi itu bKAn MusliMAh sejAti ea ?

    BalasHapus

Kalau anda ingin Ngasi "Comment" jangan baik atau buruknya sesuatu, tapi kasihlah komentar keduanya.